Sejarah Histori Desa Luhu

Pada zaman dahulu, Desa Luhu ada seorang raja dan permaisuri yang sedang mengembara. Konon dalam perjalanan sang Raja dan Ratu singgah berteduh dibawah pohon Tapalu dan sang Ratu melakukan Keramas Rambut yang dalam bahasa Gorontalo disebut MOLIHU sehingga lahirlah nama DESA LUHU yang terdiri dari lima dusun serta arti dari dusun tersebut yakni sebagai berikut :

1. Dusun 1 : IPILO yang berarti banyak pohon-pohon besar.
2. Dusun 2 : BOTUTELA yang berarti banyak pengrajin batu bata.
3. Dusun 3 : NANATI yang berarti di dusun tersebut banyak yang ditanami pohon nenas.
4. Dusun 4 : BELEDATA yang berarti banyak rumah yang ada di dusun tersebut.
5. Dusun 5 : TAPALU dan tempat ini yang menjadi lokasi Raja dan Ratu berteduh.

Nama dusun sekaligus nama desa diambil dari histori diatas dengan tujuan agar kelak pada masa yang akan datang keturunan masyarakat Desa Luhu memahami dan tidak melupakan sejarah maupun bahasa daerah Gorontalo.

Terbentuknya Kepala Desa Luhu pertama diusul oleh masyarakat kepada Bupati yakni Bapak Kuku Pido. Selanjutnya Kepala Desa selanjutnya diusulkan secara masyarakat adalah :

1. Katili Ali.
2. Hasan Poliyama.
3. Ali Hambali.
4. Kino Monoarfa.
5. Nani K. Pido.
6. Abubakar Ali

Adapun Kepala Desa Luhu yang diangkat secara demokrasi adalah :

1. Said Hasan.
2. Djuma Harmain.
3. Adnan Ishack.
4. Agustrisno Alaina.
5. Fadly Wijaya Husain, SE.
6. Sartin Rakaa.